Sistem kendali dapat dikatakan 
sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi 
sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi 
harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang 
biasa disebut dengan  kendalian (plant).  
Masukan dan keluaran
 merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal yang 
dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan; sedangkan masukan 
adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua 
dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama.
 Pada sistem 
kendali dikenal sistem lup terbuka (open loop system) dan sistem lup 
tertutup (closed loop system). Sistem kendali lup terbuka atau umpan 
maju (feedforward control) umumnya mempergunakan pengatur (controller) 
serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh 
respon sistem yang baik. Sistem kendali ini keluarannya tidak 
diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu keadaan apakah plant 
benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan atau 
referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler. 
 Gambar 1. Sistem pengendalian lup terbuka
Gambar 1. Sistem pengendalian lup terbuka
Pada
 sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup tertutup (closed 
loop system) memanfaatkan variabel  yang  sebanding  dengan  selisih  
respon  yang  terjadi  terhadap  respon  yang diinginkan. Sistem seperi 
ini juga sering dikenal dengan sistem kendali umpan balik. Aplikasi 
sistem umpan balik banyak dipergunakan untuk sistem kemudi kapal laut 
dan pesawat  terbang.  Perangkat  sehari-hari  yang  juga  menerapkan  
sistem  ini  adalah penyetelan temperatur pada almari es, oven, tungku, 
dan pemanas air. 
 Gambar 2. Sistem pengendalian lup tertutup
Gambar 2. Sistem pengendalian lup tertutup
Dengan
 sistem kendali gambar 2, kita bisa ilustrasikan apabila keluaran aktual
 telah sama dengan referensi atau masukan maka input kontroler akan 
bernilai nol. Nilai ini artinya kontroler tidak lagi memberikan sinyal 
aktuasi kepada plant, karena target akhir perintah gerak telah 
diperoleh. Sistem kendali loop terbuka dan tertutup tersebut merupakan 
bentuk sederhana yang nantinya akan mendasari semua sistem pengaturan 
yang lebih kompleks dan rumit. Hubungan antara masukan (input) dengan 
keluaran (output) menggambarkan korelasi antara sebab dan akibat proses 
yang berkaitan. Masukan juga sering diartikan tanggapan keluaran yang 
diharapkan.
Untuk mendalami lebih lanjut mengenai sistem kendali 
tentunya diperlukan pemahaman yang cukup tentang hal-hal yang 
berhubungan dengan sistem kontrol. Oleh karena itu selanjutnya akan 
dikaji beberapa istilah-istilah yang dipergunakannya.
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian adalah :
1. MasukanMasukan
 atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem
 kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. 
Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan.
2. KeluaranKeluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem kendali.
3. PlantSeperangkat
  peralatan  atau objek  fisik  dimana  variabel  prosesnya  akan 
dikendalikan,  msalnya pabrik,  reaktor  nuklir,  mobil, sepeda  motor, 
 pesawat terbang, pesawat tempur, kapal laut, kapal selam, mesin cuci, 
mesin pendingin (sistem  AC,  kulkas,  freezer),  penukar  kalor  (heat 
 exchanger),  bejana  tekan (pressure vessel), robot dan sebagainya.
4. ProsesBerlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses, misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya.
5. SistemKombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
6. Diagram blokBentuk
 kotak persegi panjang yang digunakan untuk mempresentasikan model 
matematika dari sistem fisik. Contohnya adalah kotak pada gambar 1 atau 
2.
7. Fungsi Alih (Transfer Function)Perbandingan
 antara keluaran (output) terhadap masukan (input) suatu sistem 
pengendalian. Suatu misal fungsi alih sistem pengendalian loop terbuka 
gambar 1 dapat dicari dengan membandingkan antara output terhadap input.
 Demikian pula fungsi alih pada gambar 3.
8. Sistem Pengendalian Umpan Maju (open loop system)Sistem
 kendali ini disebut juga sistem pengendalian lup terbuka . Pada sistem 
ini keluaran tidak ikut andil dalam aksi pengendalian sebagaimana 
dicontohkan gambar 1. Di sini kinerja kontroler tidak bisa dipengaruhi 
oleh input referensi.
9. Sistem Pengendalian Umpan BalikIstilah
 ini sering disebut juga sistem pengendalian loop tertutup . 
Pengendalian jenis ini adalah suatu sistem pengaturan dimana sistem 
keluaran pengendalian ikut andil dalam aksi kendali. 

Gambar 3. Sistem pengendalian lup tertutup
10. Sistem Pengendalian ManualSistem
 pengendalian dimana faktor manusia sangat dominan dalam aksi 
pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia sangat 
dominan dalam menjalankan perintah, sehingga hasil pengendalian akan 
dipengaruhi pelakunya. Pada sistem kendali manual ini juga termasuk 
dalam kategori sistem kendali jerat tertutup. Tangan berfungsi untuk 
mengatur permukaan fluida dalam tangki. Permukaan fluida dalam tangki 
bertindak sebagai masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai 
sensor. Operator berperan membandingkan tinggi sesungguhnya saat itu 
dengan tinggi permukaan fluida yang dikehendaki, dan kemudian bertindak 
untuk membuka atau menutup katup sebagai aktuator guna mempertahankan 
keadaan permukaan yang diinginkan.
 11. Sistem Pengendalian Otomatis
 11. Sistem Pengendalian OtomatisSistem
 pengendalian dimana faktor manusia tidak dominan dalam aksi 
pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia 
digantikan oleh sistem kontroler yang telah diprogram secara otomatis 
sesuai fungsinya, sehingga bisa memerankan seperti yang dilakukan 
manusia. Di dunia industri modern banyak sekali sistem ken dali yang 
memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri yang bergerak pada
 bidang yang proses nya membahayakan keselamatan jiwa manusia.
 
 
12. Variabel terkendali (Controlled variable)Besaran
 atau variabel yang dikendalikan, biasanya besaran ini dalam diagram 
kotak disebut process variable (PV). Level fluida pada bejana pada 
gambar 4 merupakan variabel terkendali dari proses pengendalian. 
Temperatur pada gambar 5 merupakan contoh variabel terkendali dari suatu
 proses pengaturan.
13. Manipulated variableMasukan
 dari suatu proses yang dapat diubah -ubah atau dimanipulasi agar 
process variable besarnya sesuai dengan set point (sinyal yang 
diumpankan pada suatu sistem kendali yang digunakan sebagai acuan untuk 
menentukan keluaran sistem kontrol). Masukan proses pada gambar 4 adalah
 laju aliran fluida yang keluar dari bejana , sedangkan masukan proses 
dari gambar 5 adalah laju aliran fluida yang masuk menuju bejana. Laju 
aliran diatur dengan mengendalikan bukaan katup.
14. Sistem Pengendalian DigitalDalam
 sistem pengendalian otomatis terdapat komponen -komponen utama seperti 
elemen proses, elemen pengukuran (sensing element dan transmitter), 
elemen controller (control unit), dan final control element (control 
value ).
 15. Gangguan (disturbance)
 15. Gangguan (disturbance)Suatu
 sinyal yang mempunyai k ecenderungan untuk memberikan efek yang melawan
 terhadap keluaran sistem pengendalian(variabel terkendali). Besaran ini
 juga lazim disebut load.
16. Sensing elementBagian
 paling ujung suatu sistem pengukuran ( measuring system) atau sering 
disebut sensor. Sensor bertugas mendeteksi gerakan atau fenomena 
lingkungan yang diperlukan sistem kontroler. Sistem dapat dibuat dari 
sistem yang paling sederhana seperti sensor on/off menggunakan limit 
switch, sistem analog, sistem bus paralel, sistem bus serial serta si 
stem mata kamera. Contoh sensor lainnya yaitu thermocouple untuk 
pengukur temperatur, accelerometer untuk pengukur getaran, dan pressure 
gauge untuk pengukur tekanan.
17. TransmitterAlat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element dan mengubahnya supaya dimengerti oleh controller.
18. AktuatorPiranti
 elektromekanik yang berfungsi untuk menghasilkan daya gerakan. 
Perangkat bisa dibuat dari system motor listrik (motor DC servo, moto r 
DC stepper, ultrasonic motor, linier moto, torque motor , solenoid), 
sistem pneumatik dan hidrolik. Untuk meningkatkan tenaga mekanik 
aktuator atau torsi gerakan maka bisa dipasang sistem gear box atau 
sprochet chain.
19. TransduserPiranti
 yang berfungsi untuk mengubah satu bentuk energi menjadi energi bentuk 
lainnya atau unit pengalih sinyal. Suatu contoh mengubah sinyal gerakan 
mekanis menjadi energi listrik yang terjadi pada peristiwa pengukuran 
getaran. Terkadang antara transmiter dan tranduser dirancukan, keduanya 
memang mempunyai fungsi serupa. Transduser lebih bersifat umum, namun 
transmiter pemakaiannya pada sistem pengukuran.
20.Measurement VariableSinyal yang keluar dari transmiter, ini merupakan cerminan sinyal pengukuran. 
21. Setting pointBesar variabel proses yang dikehendaki. Suatu kontroler akan selalu berusaha menyamakan variabel terkendali terhadap set point.
22. ErrorSelisih
 antara set point dikurangi variabel terkendali. Nilainya bisa positif 
atau negatif, bergantung nilai set point dan variabel terkendali. Makin 
kecil error terhitung, maka makin kecil pula sinyal kendali kontroler 
terhadap plant hingga akhirnya mencapai kondisi tenang ( 
steady state)
23. Alat Pengendali (Controller)Alat
 pengendali sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam mengendalikan 
suatu proses. Controller merupakan elemen yang mengerjakan tiga dari 
empat tahap pengaturan, yaitu
a. membandingkan set point dengan measurement variable
b. menghitung berapa banyak koreksi yang harus dilakukan, dan
c. mengeluarkan sinyal koreksi sesuai dengan hasil perhitungannya,
24. Control UnitBagian unit kontroler yang menghitung besarnya koreksi yang diperlukan.
25. Final Controller ElementBagian
 yang berfungsi untuk mengubah measurement variable dengan memanipulasi 
besarnya manipulated variable atas dasar perintah kontroler.
26. Sistem Pengendalian KontinyuSistem
 pengendalian yang ber jalan secara kontinyu, pada setiap saat respon 
sistem selalu ada. Pada gambar 7. Sinyal e(t) yang masuk ke kontroler 
dan sinyal m(t) yang keluar dari kontroler adalah sinyal kontinyu.
